Jaga Kesehatan Anak Sekolah dengan Kantin Digital Kulina
Orang tua yang ingin menjaga kesehatan anak di sekolah bisa...
News oleh: Cerita Kulina
Pemilihan platform untuk produk startup merupakan hal krusial karena sumber daya startup yang sangat terbatas. Sehingga pemilihan platform haruslah yang bisa memberikan dampak baik kepada startup itu sendiri. Dan untuk Kulina, menawarkan layanan pengantaran makanan bukanlah hal yang mudah apalagi dengan adanya layanan serupa seperti Go-Food, walaupun secara model bisnis cukup berbeda. Go-Food adalah layanan on-demand, sedangkan Kulina berbasis langganan, dan hanya melayani makan siang saja dengan fokus konsumen orang kantoran.
Kulina memulai layanan mereka dengan sebuah Android app. Sebuah pilihan masuk akal mengingat Android merupakan operating system yang mayoritas digunakan oleh orang Indonesia. Namun ternyata pilihan tersebut tidaklah selalu selaras dengan jumlah pengguna Android, Kulina merasakan kurangnya traksi pengguna untuk mencoba layanan mereka. Hal ini kemungkinan karena untuk layanan berbasis aplikasi Android, si pengguna harus melakukan instalasi aplikasi Android Kulina terlebih dahulu sebelum bisa merasakan value yang ditawarkan. Sedangkan menurut data yang ada, setiap langkah yang harus ditempuh pengguna pada layanan online akan berdampak pada hilangnya 20% dari jumlah potensi pengguna yang bisa didapatkan.
Belum lagi kalau kita melihat data dan pola pengguna mobile phone di negara-negara berkembang seperti India, Indonesia, dan Brazil. Faktanya 53% di Indonesia masih berupa 2G, dan rata-rata app install Indonesia paling rendah dibandingkan dengan negara lain. Kemungkinan penyebabnya adalah spesifikasi handphone dengan memori dan penyimpanan yang cukup kecil, sehingga mereka sangat memilih aplikasi mana yang akan di-install.
Akhirnya Kulina memutuskan untuk hanya menggunakan web sebagai platform produk dan meninggalkan Android app yang dirancang awal. Salah satu alasannya adalah memang agar memudahkan calon pengguna untuk mencoba layanan mereka langsung tanpa harus melakukan instalasi terlebih dahulu. Dan pilihan ini ternyata sangat tepat karena setelah penyesuaian layanan dengan kebutuhan customer dan ditambah dengan mengurangi effort untuk mencoba layanan tersebut maka Kulina bisa mencapai jumlah pelanggan berbayar yang cukup signifikan. Belum lagi dengan team development yang kurang dari 5 orang membuat mereka dapat fokus pada satu platform saja untuk melayani pengguna mereka. Pilihan platform web juga menjadi alasan masuk akal bagi pengguna untuk tidak perlu menyimpan suatu aplikasi di handphone mereka untuk layanan yang mereka gunakan mungkin hanya seminggu sekali. Karena layanan katering Kulina memang dirancang paketan di mana pengguna minimal berlangganan untuk 3 hari dan bisa di-skip bila menu tidak sesuai.
Hasilnya mereka bisa bertahan dan berkembang setelah 2 tahun berjalan, bahkan per Januari kemarin terpilih sebagai salah satu startup yang diakselerasi oleh Google melalui program Google Launchpad Accelerator. Dan kurang dari 2 bulan mereka diakselerasi oleh Google, mereka dapat melipatgandakan pelanggan mereka menjadi 41.000++ pelanggan, dimana setiap harinya mereka mengantarkan ke lebih dari 2,000 alamat yang berbeda, walaupun hanya beroperasi di Jakarta.
Developer advocate of web and an urban cyclist.
Orang tua yang ingin menjaga kesehatan anak di sekolah bisa...
Makan dan minum adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang...
Apakah kamu pernah cek label nutrisi sebelum membeli atau memakan...